
Gambar Sigrid Gombert / Getty
Binatu adalah hasil yang tak terhindarkan dari pakaian. Proyek sains adalah hasil yang tak terhindarkan dari memiliki anak di sekolah. Menemukan topik untuk proyek sains hampir lebih sulit daripada melakukan proyek. Mengapa tidak melakukan proyek perbandingan deterjen? Pedoman ini dapat diadaptasi untuk anak-anak yang lebih muda atau untuk proyek sains sekolah menengah.
Pedoman ini dapat digunakan untuk membandingkan:
- Merek deterjen mana yang menghilangkan noda spesifik lebih efektif
- Deterjen buatan sendiri vs deterjen merek komersial
- Deterjen cucian nabati vs deterjen cucian berbasis petrokimia
- Enzim yang ditingkatkan deterjen vs deterjen non-enzim (deterjen dengan harga lebih tinggi vs deterjen murah)
Proses yang sama juga dapat digunakan untuk membandingkan efek dari berbagai jenis pemutih pada berbagai kain - pemutih klorin vs hidrogen peroksida vs pemutih berbasis oksigen.
Mulailah Dengan Penelitian
Sebelum meluncurkan proyek sains apa pun, penelitian harus dilakukan untuk memberi siswa pengetahuan kerja sebelum perbandingan pengujian dimulai. Untuk proyek ini, penting untuk mempelajari komponen deterjen cucian dan bagaimana fungsinya dalam menghilangkan tanah dan noda. Meskipun hampir semua label deterjen menampilkan informasi tentang bahan-bahan produk, beberapa label tidak menyertakan daftar lengkap. Namun, daftar bahan produk lengkap, serta Lembar Data Keselamatan Bahan, dapat dikumpulkan dengan menghubungi saluran bantuan konsumen produk atau mengunjungi situs web produsen.
Jika percobaan ini untuk menguji produk cucian buatan rumah, kumpulkan formula untuk deterjen cair dan bubuk. Buat daftar bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat deterjen ini untuk proyek.
Penting juga untuk memahami komponen noda dan bagaimana bahan-bahan berbeda dalam deterjen mempengaruhi setiap jenis noda. Pewarnaan dapat dibagi menjadi pewarna berbasis protein, berbasis minyak, berbasis tanin, pewarna dan kombinasi.
Mengumpulkan penelitian latar belakang ini akan membantu mengembangkan hipotesis dan menentukan eksperimen yang ingin Anda lakukan.
Sebutkan Hipotesisnya
Hipotesis adalah pernyataan atau prediksi yang dibuat atas dasar bukti ilmiah terbatas tetapi sebagai titik awal untuk penyelidikan lebih lanjut. Hipotesis harus didasarkan pada penalaran tetapi tanpa asumsi kebenarannya. Eksperimen yang sebenarnya dilakukan akan menentukan apakah hipotesis itu benar atau salah.
Contoh hipotesis untuk proyek ilmu deterjen cucian:
- Deterjen pencuci yang mengandung enzim akan menghilangkan noda lebih efektif daripada deterjen yang tidak mengandung enzim.
- Deterjen cucian buatan rumah akan menghilangkan noda lebih efektif daripada deterjen berbasis komersial.
- Deterjen cucian nabati akan menghilangkan noda lebih efektif daripada deterjen cucian berbasis petrokimia.
Kumpulkan Komponen Eksperimen
Eksperimen adalah wahana untuk menguji hipotesis. Sangat penting untuk mengembangkan daftar bahan, konstanta, dan variabel.
Kain Uji: Kecuali jika Anda menguji cara deterjen untuk menghilangkan noda dari berbagai jenis kain, setiap kotak uji harus identik dalam jenis, ukuran, dan berat kain. Sangat penting untuk mengetahui kandungan serat kotak-100 persen kapas standar. Untuk mencapai data terbaik untuk analisis, minta beberapa kotak uji untuk setiap langkah percobaan Anda. Pastikan untuk menyimpan beberapa kotak yang tidak ternoda untuk digunakan sebagai perbandingan dasar.
Produk Binatu: Kumpulkan semua produk yang akan Anda gunakan sebelum Anda memulai percobaan untuk mengurangi variabel jika Anda harus menunda proses untuk lari ke toko.
Label: Setiap kotak uji harus diberi label dengan spidol tinta permanen sehingga tidak ada kebingungan dalam data.
Alat Ukur: Pengukuran yang tepat penting untuk bahan yang digunakan untuk pewarnaan dan untuk produk deterjen yang digunakan. Gelas dan sendok pengukur standar sangat penting.
Termometer: Suhu air adalah variabel yang dapat dikontrol dengan memastikan bahwa setiap kotak uji dicuci pada suhu yang sama.
Bahan Pewarnaan: Apakah Anda menggunakan kecap, minyak, stroberi, atau minuman ringan bubuk (Kool-Aid) untuk menodai kotak uji, pastikan untuk menggunakan merek yang sama dan jumlah yang sama pada setiap tes.
Tetapkan konstanta untuk percobaan Anda - kotak uji, bahan pewarnaan, suhu air, jumlah deterjen, metode pembersihan, metode pengeringan
Menetapkan variabel - berbagai deterjen yang digunakan atau berbagai jenis noda atau metode pencucian yang berbeda
Mengumpulkan data
Sebelum memulai percobaan, tentukan data yang ingin Anda kumpulkan. Dengan memiliki uji dasar kain, Anda dapat lebih mudah menilai deterjen mana yang dibersihkan dengan lebih efisien. Ini akan membantu untuk memiliki mikroskop atau kaca pembesar untuk mengamati berapa banyak noda yang tersisa di kain setelah dicuci.
Analisis Data
Sebelum Anda menarik kesimpulan akhir, data harus dianalisis. Anda dapat menggunakan statistik untuk menentukan apakah ada hubungan yang lebih kuat antara jenis deterjen tertentu dan penghilangan noda dibandingkan dengan jenis lainnya.