
Meskipun Anda mungkin sering mendengar ungkapan "Itu sangat retro!" mengacu pada furnitur, sulit untuk membedakan apa artinya itu. Istilah "retro" kurang spesifik dari gaya furnitur lain seperti "abad pertengahan modern" atau "art deco." Retro cenderung merujuk pada sesuatu yang sudah ketinggalan zaman secara budaya atau menua dalam gaya yang sejak itu kembali bergaya.
Cara Mendefinisikan Mebel Retro
Gaya retro sering datang ke pilihan pribadi. Itu bisa menarik untuk kepentingannya sendiri, atau menginspirasi perasaan nostalgia. Ketika desainer, produsen, dan pelanggan berbicara tentang furnitur retro, mereka sering merujuk pada gaya furnitur yang memberi penghormatan kepada gaya yang populer tahun lalu. Yaitu, furnitur retro populer di dekade 1950-an, 1960-an, 1970-an. Baru-baru ini, industri telah menambahkan tahun 80-an ke dalam daftar. Anda mungkin menemukan furnitur baru yang diproduksi memiliki tampilan retro.
Apa itu Furniture Retro?
Gaya retro bisa aneh; itu bisa menyinggung budaya pop dan bahkan norak atau kitsch. Ini dapat memiliki tren pada budaya pop, fashion, desain grafis, sumber daya alam, atau peristiwa terkini. Inilah yang dimaksud dengan furnitur retro; itu tidak klasik.
Gaya Furniture Melalui Dekade: 1950-an
Tahun 1950-an adalah dekade pertama dari apa yang paling dianggap sebagai awal furnitur retro. Perabotan dari dekade ini menampilkan pengaruh yang berkembang dari furnitur modern. Perubahan furnitur modern menunjukkan perubahan gaya. Potongan menjadi lebih ramping dan ramping, dengan profil yang lebih modern. Selain perubahan gaya furnitur, penutup dan dekorasi menjadi lebih modern juga. Kain dan wallpaper menonjol dengan grafik tebal dan pola cerah. Akhirnya, bahan-bahan baru mulai digunakan untuk furnitur, termasuk meja yang diatapi Formica dan kursi bar chrome.
Fakta Menarik
Pertama kali dibuat pada tahun 1956, Eames Lounge Chair adalah salah satu furnitur retro yang paling ikonik dan masih diproduksi hingga saat ini. Brothers, Ray dan Charles Eames, merancang kursi untuk memiliki "tampilan yang hangat dan reseptif dari sarung tangan baseman pertama yang digunakan dengan baik."
1960-an
Bergerak selama beberapa dekade, tren tahun 1960-an membawa gaya aneh ke furnitur modern. Pola-pola cerah, psikedelik, dan semburan warna-warna berani menjadi arus utama. Gaya ramping dan rendah tahun 1950-an masih populer, tetapi perabotan trendi seperti kursi one-piece moulded atau blow-up adalah inovasi baru.
1970-an
Perubahan dari furnitur ramping ke furnitur besar terjadi pada 1970-an. Gaya ramping sehari-hari pindah ke gaya perabot yang lebih besar, bulkier, dan tebal. Selain itu, palet warna didominasi oleh nada bumi, yang menjadi sangat populer dalam dekade ini. Sayuran alpukat, panen emas, jeruk, dan cokelat bersahaja mendominasi palet warna furnitur dan dekorasi yang menyertainya.
1980-an
Adapun tahun 1980-an, art deco sangat memengaruhi gaya dekorasi, seperti halnya motif Southwestern. Gaya negara juga umum. Teal dan lembayung muda, warna yang mengingatkan pada Barat Daya, adalah dua warna yang menonjol dalam banyak skema desain, yang mencakup pola mulai dari geometri ke motif bunga. Cermin dan perabotan cermin, seperti bufet atau meja rias, juga merupakan fitur berulang dari furnitur tahun 1980-an.
Singkatnya, meskipun gaya furnitur dan dekorasi interior ini beragam, semuanya jatuh di bawah payung gaya retro. Hari ini, Anda akan melihat anggukan ke berbagai gaya retro dalam koleksi modern.
Membeli Mebel Retro vs. Mebel Antik
Bagi sebagian besar kolektor, furnitur retro dapat dianggap vintage, tetapi tidak antik. Klasifikasi umum untuk mebel antik adalah 100 tahun atau lebih. Furnitur vintage dianggap berusia di bawah 100 tahun dan mengacu pada furnitur yang dibuat pada abad ke-20. Tentu saja, ini hanya label dan tidak memiliki ketentuan resmi yang disepakati oleh kolektor atau pembeli.
Mebel retro otentik dapat ditemukan di beberapa toko barang antik, melalui penjual online, atau penjualan garasi lokal. Jika Anda dapat menemukan penjualan garasi di rumah yang sangat kuno atau pemilik yang sudah lama tinggal di sana, ada kemungkinan Anda akan menemukan beberapa perabot bergaya retro. Keindahan retro adalah bahwa semuanya subjektif. Bagi banyak orang, faktor kitsch dari furnitur adalah daya tarik, sehingga benar-benar selaras dengan pepatah "keindahan ada di mata yang melihatnya."