
Istilah lateks sering digunakan sebagai sinonim untuk karet, tetapi istilah ini sebenarnya merujuk pada media cair yang memiliki suspensi partikel polimer kecil. Lateks adalah zat tanaman alami, tetapi juga dapat diproduksi dengan proses kimia.
Lateks alami adalah bahan tanaman yang paling terkenal di pohon karet — tetapi sebenarnya ditemukan di hampir 10 persen dari semua tanaman. Sebagai contoh, opium sebenarnya adalah lateks kering dari opium poppy. Lateks tidak sama dengan getah tetapi merupakan zat yang terpisah, dibuat oleh tanaman sebagai perlindungan terhadap serangga. Lateks pada tanaman adalah campuran kompleks dari protein, alkaloid, pati, gula, minyak, tanin, resin, dan gusi yang menggumpal ketika terpapar ke udara. Tumbuhan menggunakan lateks untuk menutup diri setelah cedera, sehingga melindungi diri dari serangga.
Lateks juga dapat dibuat secara sintetis, dengan mempolimerisasi berbagai zat kimia dan menggantungnya dalam emulsi.
Lateks alami
Awalnya, karet diproduksi dari lateks Ficus elestica , sejenis pohon ara. Saat ini, sebagian besar karet alam (juga disebut karet India) berasal dari lateks alami yang diekstrak dari pohon karet Pará ( Hevea brasiliensis), tanaman yang berasal dari Amazon tetapi sekarang tumbuh secara komersial di daerah khatulistiwa di Asia Tenggara. Lateks dipanen dari pohon dengan memotong kulitnya dan membiarkan getah susu meresap untuk pengumpulan, suatu proses yang mirip dengan yang digunakan untuk menyadap pohon maple untuk getah. Setelah mengetuk, bahan kimia ditambahkan untuk menjaga agar lateks tidak menegang. Ini dapat melalui proses seperti koagulasi, sentrifugasi, peracikan, vulkanisasi, pengupasan, pencucian, klorinasi, dan pelumasan dalam menciptakan produk karet alam akhir. Lateks alami dianggap sebagai penyebab alergi pada beberapa orang, meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu bukan lateks itu sendiri, tetapi bahan kimia yang digunakan selama pabrik yang sebenarnya dapat menyebabkan reaksi alergi.
Lateks Sintetis
Lateks sintetis juga merupakan emulsifikasi cair dari polimer, tetapi daripada polimer tumbuhan alami, karet sintetis menggunakan berbagai zat yang ditemukan dalam produk minyak bumi. Karet sintetis biasanya lebih kuat dan lebih stabil daripada karet lateks alami untuk produk seperti ban. Beberapa orang percaya bahwa lateks sintetis juga lebih kecil kemungkinannya menyebabkan reaksi alergi yang parah. Namun, orang dengan kepekaan kimia tertentu mungkin menemukan lateks sintetis lebih bermasalah daripada karet alam.